SATELIT NOAA 18 milik Amerika Serikat merekam keberadaan 11 titik panas (hotspot) di daratan Pulau Sumatra, kemarin, bertepatan dengan pelaksanaan pemilihan umum legislatif. Data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Riau menyebutkan dari belasan titik panas tersebut, dua di antaranya berada di Riau.
Satu hotspot berada di Desa Kain Utara, Kecamatan Kampar Kiri, Kabupaten Kampar, dan satu lagi berada di Desa Tenggayun, Kecamatan Bukit Batu, Kabupaten Bengkalis.
Menurut pantauan satelit Terra dan Aqua (Modis), di Sumatra sejak Selasa (8/4) terekam tujuh titik panas, dan hanya satu di Riau, tepatnya di Desa Rambaian, Kecamatan Gaung Anak Serka, Kabupaten Indragiri Hilir.
Kepala BPBD Riau Said Saqlul Amri mengatakan sejauh ini upaya pengendalian kebakaran lahan dan hutan masih terus dilakukan dengan tahap pemulihan dari sebelumnya berstatus darurat.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geoļ¬ sika (BMKG) Stasiun Pekanbaru memprakirakan sebagian wilayah di Provinsi Riau akan dilanda hujan ringan, kemarin malam.
Pada bagian lain, Stasiun Meteorologi BMKG Cilacap, Jawa Tengah, meminta kepada masyarakat di Jawa Tengah Selatan untuk mewaspadai angin puting beliung dan petir. Pada April, pemanasan lokal lebih berperan dan berpotensi menumbuhkan awan cumulonimbus (Cb). Awan itulah yang memunculkan angin puting beliung dan petir.
Kepala Kelompok Teknisi Stasiun Meteorologi BMKG Cilacap Teguh Wardoyo memperkirakan pada April curah hujan sudah lebih menurun jika dibandingkan dengan pada Maret.
“Curah hujan pada April diperkirakan berkisar antara 200 dan 300 milimeter (mm) atau menurun dari bulan sebelumnya yang mencapai 300-400 mm karena intensitas hujan pada April tidak terus terusan setiap hari. Ada jeda waktu, misalnya sehari hujan, berikutnya tidak. Biasanya, sebelum hujan ditandai dengan panas lokal yang menyengat,” jelas Teguh, kemarin.
Dengan adanya pemanasan lokal tersebut, kata Teguh, akan menumbuhkan awan Cb.
“Awan Cb inilah yang berpotensi menimbulkan angin puting beliung dan petir. Karena itulah, kami mengimbau kepada warga di wilayah Jawa Tengah selatan untuk tetap waspada terhadap kemungkinan bencana tersebut,” tambahnya. (BG/RK/LD/Ant/N-1/MEDIA INDONESIA,10/04/2014, HAL : 10)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar