''Saat ini ada 9 provinsi yang berpotensi mengalami kebakaran hutan.'' KERUGIAN ekonomi dan ekologi kebakaran hutan dan lahan di Provinsi Riau sangat besar. Deputi III Kementerian Lingkungan Hidup Arief Yuwono menjelaskan lebih dari 20 ribu hektare hutan di Provinsi Riau telah terbakar sejak 2013 hingga sekarang.
“Kerugian akibat kebakaran hutan di Riau dilihat dari sisi ekonomi ditaksir Rp10 triliun lebih,” kata Arief di Jakarta, kemarin. Adapun, kerugian dari sisi ekologi tidak bisa diperhitungkan terutama kematian hewan langka akibat kebakaran hutan. “Saat ini ada 9 provinsi yang berpotensi terjadi kebakaran hutan. Adapun untuk Pulau Kalimantan, seluruh provinsi berpotensi terjadi kebakaran hutan,” terangnya.
Sementara itu, kabut asap pekat menyelimuti Kota Jambi dan sekitarnya, kemarin pagi. Dampaknya sejumlah penerbangan di Bandara Sultan Thaha Syaifuddin lumpuh sejak pukul 07.00-10.00 WIB. Akibatnya, terjadi penumpukan penumpang akibat tidak beroperasinya sejumlah maskapai penerbangan. “Jarak pandang di bawah normal, di bawah satu kilometer.
Jarak pandang seperti itu cukup berbahaya, sehingga pesawat Garuda, Lion Air, dan Sriwijaya Air tidak dapat mendarat. Setelah pukul 10.00, kondisi kembali normal,” kata Kepala Bandara Sultan Thaha Syaifuddin, Dorma Manalu, kemarin. Selain di bandara, kabut asap juga menyelimuti sebagian Kabupaten Muarojambi. Sejumlah warga mengungkapkan kabut asap telah mengganggu pernapasan.
“Kabutnya pekat dan bau sangitnya membuat sakit pernapasan,” kata Bayu, tukang ojek yang mangkal di perbatasan Kota Jambi dengan Kabupaten Muarojambi. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jambi menyatakan kabut asap disebabkan adanya kebakaran lahan di Sumatra Selatan yang berbatasan dengan Kabupaten Muarojambi.
“Titik panas kebakaran lahan dan hutan di Provinsi Jambi relatif sedikit. Ada 18 titik di Kabupaten Merangin, Sarolangun, dan Kabupaten Bungo, sebelah barat Kota Jambi,” kata Kabid Tanggap Darurat BPBD Jambi, Purwoko. Kebakaran hutan dan lahan yang terjadi di Sumatra, berdasarkan pantauan satelit Aqua terdeteksi sebanyak 503 titik api. Jumlah itu meningkat dari sebelumnya hanya 437 titik api.
Berdasarkan analisis satelit yang dikutip dari http://www.weather.gov.sg milik pemerintah Singapura, titik api terbanyak di Provinsi Riau, Sumatra Utara, dan Jambi. Kabut asap tipis pun mulai menyelimuti Kota Pekanbaru mulai malam hingga menjelang pagi. (SL/RK/ Ant/N-4) Media Indonesia, 10/09/2014, hal 11